Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, yang digagas oleh Kementrian Kesehatan atau Kemenkes RI yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berperilaku sehat sejak tahun 2017 lalu di Kota Pekalongan, ternyata masih menyimpan sejumlah catatan untuk bisa di perbaiki kembali.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan setempat Tri Nurtyasih, saat dihubungi oleh Radio Kota Batik.
Menurutnya dari sejumlah indikator yang ada, ternyata masih ada beberapa yang cakupannya masih rendah, seperti diantaranya ada anggota keluarga usia subur yang tidak mengikuti program KB atau pernah mengikuti namun terputus.
Kemudian ada juga anggota keluarga yang indikator Hypertensinya tidak terukur dengan baik, selain itu masih ada masyarakat yang tidak mengikuti program jaminan kesehatan serta masih banyak anggota keluarga yang merokok.
Dari beberapa hal tersebut, untuk cakupan Indikator PIS-PK Kota Pekalongan tahun 2022 ini baru 0,21 atau masuk kategori keluarga tidak sehat.
Nurtyasih menambahkan, dalam penilaian PIS-PK terdapat sejumlah indikator diantaranya dalam keluarga harus ada akses air bersih, jamban sehat, pertumbuhan balita terpantau, bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap, bayi harus mendapatkan ASI, Anggota keluarga tidak merokok, Anggota Keluarga memiliki jaminan kesehatan, Jika ada anggota keluarga menderita TB Paru harus mendapatkan pengobatan teratur yang standar.
Kemudian jika ada yang menderita gangguan jiwa juga harus menjalani pengobatan teratur yang standar, termasuk jika ada anggota keluarga yang menderita hypertensi , dan terakhir pasangan dalam keluarga yang berusia subur harus mengikuti program KB. (Tri Handayani - Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4397 |
![]() |
: | 2906 |
![]() |
: | 1 |