Selama 3 tahun terakhir, Kota Pekalongan nol kasus penyakit kulit menular frambusia, atau biasa disebut patek, yang dapat menyebabkan cacat fisik.
Hal tersebut, diungkapkan Kabid Kesehatan Masyarakat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan, Indah Kurniawati.
Indah menjelaskan, gejalanyamuncul benjolan kecil-kecil di kulit tanpa nanah, namun tidak terasa sakit. Frambusia dapat menular melalui cairan dari kulit yang terluka.
Oleh karena itu, meskipun Kota Batik menjadi kota bebas frambusia, pihaknya mengajak masyarakat, agar tetap menjaga kebersihan lingkungan, kebersihan diri, dan menjaga pola makan yang sehat.
Melihat capaian tersebut, Dinkes Kota Pekalongan menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dalam puncak peringatan Hari Malaria Sedunia 2022, di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. (Ula – Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4418 |
![]() |
: | 4015 |
![]() |
: | 1 |