Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan terus berupaya mengurangi jumlah sampah. Pada tahun 2025 mendatang, pengurangan sampah di wilayah setempat ditargetkan mencapai 30%.
Kepala DLH Kota Pekalongan, Joko Purnomo mengaku, saat ini, volume sampah di Kota Batik mencapai 120 ton per hari. Terlebih, TPA Degayu sudah mengalami overload.
Oleh karena itu, pihaknya berinovasi dengan mengubah Tempat Pengelolaan Sampah Reuse Reduce dan Recycle (TPS-3R), menjadi Program Omah Olah Pilah Sampah Mandiri Berokonomi (OOPS MAMI).
Joko menjelaskan, nantinya sampah akan dipilah dan diproses dalam bentuk bubur sampah. Selanjutnya bubur sampah tersebut, digunakan untuk budidaya maggot dan lalat BSF, menghasilkan kasgot (pupuk organik) yang mempunyai nilai jual tinggi.
Selain mengurangi volume sampah menggunakan mesin pemilah sampahdari sumbernya, melalui OOPS MAMI ini, harapannya dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat.
Joko menambahkan, DLH masih menyiapkan pilot project di Depo Sampah Kelurahan Bendan Kergon, dan rencananya akan dilaunching pada 17 Juni mendatang bertepatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. (Ula – Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4447 |
![]() |
: | 2332 |
![]() |
: | 1 |