Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu DPMPTSP, terus mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah UMKM, untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha atau NIB. Hal ini dilakukan agar pelaku usaha memiliki legalitas dan identitas pelaku usaha.
DPMPTSP sendiri mencatat, sejak 9 Agustus 2021 hingga 27 Juni 2022 sudah ada sekitar 1.782 pelaku usaha di Kota Batik sudah memiliki Nomor Induk Berusaha atau NIB.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris DPMPTSP setempat Supriyadi, saat dialog bersama Radio Kota Batik.
Menurutnya, dari sebanyak 1.700an NIB tersebut sebanyak 65 persen berasal dari Pelaku Usaha Resiko Rendah atau mencapai 2.034 . Resiko Menengah Rendah ada sebanyak 8 persen atau sekitar 251 pelaku usaha.
Kemudian Resiko Menengah Tinggi ada 582 pelaku usaha atau 19 persen dan sisanya sebanyak 8 persen mencapai 243 Pelaku Usaha Resiko Tinggi.
Supriyadi menambahkan, untuk 5 bidang usaha teratas yang dilakukan oleh masyarakat sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia atau KBLI, diantaranya Usaha Perdagangan Eceran Pakaian, Usaha Perdagangan Eceran Makanan Minuman, Usaha Perdagangan Ecer Makanan Lainnya, Usaha Rumah Makan atau warung makan serta Usaha Penjahitan dan Pembuatan Pakaian Sesuai Pesanan. (Tri Handayani - Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4459 |
![]() |
: | 3597 |
![]() |
: | 1 |