Batik yang tertuang dalam kain maupun pakaian memang sudah menjadi fashion sehari-sehari masyarakat, dan mudah ditemukan di pasaran.
Namun ternyata, masih banyak konsumen yang keliru dalam membeli batik, di mana karena ketidaktahuan tentang batik, maka bukan batik asli yang dibeli, melainkan kain tekstil bermotif batik atau batik printing yang didapatkan.
Untuk melindungi konsumen terhadap hal itu, Pemkot Pekalongan bersama para komunitas pecinta batik, akan menggagas adanya penggaransian produk batik asli Pekalongan.
Kepada Radio Kota Batik, Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) Kota Pekalongan, Romi Oktabirawa mengatakan, pihaknya sudah berdiskusi dengan Wali Kota Pekalongan, bahwa Pemkot akan bekerjasama dengan ASEPHI pusat, untuk adanya garansi batik asli.
Menurutnya, garansi batik penting diterapkan, mengingat saat ini banyak pemasaran secara online, sehingga dengan adanya garansi, maka pembeli tidak akan lagi keliru membeli batik, karena produk dijamin keasliannya dengan garansi.
Romi mengungkapkan, gagasan garansi batik asli itu juga sekaligus sebagai dukungan dan upaya bersama, dalam melestarikan batik asli, utamanya batik Pekalongan. (Kharisma - Ozy)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4459 |
![]() |
: | 3748 |
![]() |
: | 1 |