Beberapa hari terakhir, hujan masih mengguyur sebagian wilayah Indonesia. Bahkan, intensitas hujan yang tinggi, menyebabkan beberapa daerah terendam banjir. Padahal, saat ini Indonesia seharusnya sudah memasuki musim kemarau.
Prakirawan Cuaca BMKG Tegal, Sri Nurlatifah, saat dihubungi Radio Kota Batik menjelaskan, peristiwa hujan di musim kemarau disebabkan oleh fenomena Dipole Mode, yang terjadi di Samudra Hindia. Yang mengakibatkan potensi pertumbuhan awan di Indonesia bagian barat, khususnya di Pulau Jawa.
Nurlatifah menyampaikan, selain Dipole Mode, tambahan suply uap air juga dipengaruhi oleh gelombang Rossby dan gelombang Kelvin yang aktif.
Nurlatifah menambahkan , sesuai pantauan dari BMKG, gejala alam atau fenoma tadi, saat ini tidak terpantau. Sehingga kondisi cuaca di Pantura masih normal. (Ozy - Regina)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4459 |
![]() |
: | 3542 |
![]() |
: | 1 |