Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KpwBI) Tegal, terus gencar dalam mendorong ekonomi syariah bergulir di masyarakat di bawah naungannya.
Menyusul hal itu, BI Tegal tengah melakukan tiga program dalam rangka penguatan ekonomi syariah, yakni pertama program Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN), program Industri Kreatif Syariah (Ikra), dan penggunaan QRIS.
Konsultan PUMKM KPwBI Tegal, Mudatsir mengatakan, pengembangan ekonomi syariah yang tengah dilakukan BI ini, bukan sekedar untuk memicu penjualan atau urusan untung rugi , namun juga urusan keseuaian dengan agama agar bersama menembus pasar global.
Mudatsir menjelaskan, untuk program Hebitren, BI Tegal akan berupaya membantu pereknomian pesantren melalui fasilitasi alat usaha seperti alat pembuat kopi, produksi air minum, hingga produksi pertanian.
Sementara program IKRA sebagai terbosoan agar pelaku usaha syariah dalam negeri mampu berkompetisi, di mana pengusaha akan ditekankan mengenai kesesuaian syariah dalam berusaha, seperti tidak merusak alam, tidak semena-mena teradap karyawan, dan lainnya.
Sedangkan QRIS juga masuk dalam program ekonomi syariah, karena melalui QRIS, transaksi penjualan dan pembelian akan lebih tepat sesuai nominal tanpa ada yang dirugikan. (Kharisma - Ozy)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4413 |
![]() |
: | 1055 |
![]() |
: | 1 |