Jumlah sumber mata air, atau sumur program penyediaan air minum dan sanitasi, berbasis masyarakat (Pamsimas) di Kota Pekalongan, hingga saat ini mencapai 140-an sumur, tersebar di empat kecamatan di wilayah setempat.
Namun demikian, disampaikan oleh Kepala Bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan, Dione Asteria, sebagian besar kondisinya sudah mengalami penurunan performa atau operasionalnya.
Kepada Radio Kota Batik, Dione mengungkapkan, hal tersebut mengingat terjadinya penurunan permukaan tanah atau Land Subsidence, yang terjadi disebabkan penggunaan air tanah yang digunakan.
Diakui, memang hingga saat ini Kota Pekalongan belum siap atau belum memiliki alternatif sumber air lain, untuk bisa memenuhi kebutuhan air bersih dari masyarakat.
Pihaknya berharap, masyarakat bisa lebih bijak lagi, dalam penggunaan air bersih, yang bersumber dari Pamsimas tersebut, agar penurunan permukaan tanah yang terjadi dan berimbas pada bencana rob di Kota Pekalongan, bisa diminimalisir dengan maksimal. (Tri - Ozy)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4413 |
![]() |
: | 1552 |
![]() |
: | 1 |