Memasuki masa pasca pandemi, melalui pesantren, potensi pemberdayaan ekonomi sangat besar, karena saat ini pesantren berjumlah 37 ribu, jika diberdayakan terdapat 44 persen berpotensi di bidang pertanian, perkebunan, dan UMKM.
Hal tersebut dikatakan oleh Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah, Kemenko Bidang Perekonomian RI, Erdiriyo, saat diwawancarai pada acara Focus Group Discussion (FGD), Peningkatan Inklusi Keuangan Syariah bagi Santri dan Masyarakat Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), di Kota Pekalongan, di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Maliki Kota Pekalongan, Kamis 8 September 2022.
Melalui FGD ini, Erdiriyo menginginkan, ada kerjasama berkelanjutan, dengan mindset ponpes sekarang yang sudah berubah, sudah ada kemitraan yang sejajar atau sama dengan BUMN.
Sementara itu, Asisten Administrasi Setda Kota Pekalongan, Agust Marhaendayana mengatakan, FGD ini adalah paling tepat diadakan saat ini, dan adanya peluncuran Kapal Nelayan Bertenaga Surya, barangkali bisa diproduksi secara massal, dapat menjadi solusi bagi nelayan, yang ada di Kota Pekalongan.
Ditambahkan Pengasuh Ponpes Al Maliki Pekalongan, KH. Muhammad Saifuddin Amirin, bahwa sinergitas bersama, mulai dari Pemerintah Pusat hingga Pemkot, harus terus dijaga, supaya bisa bahu membahu meningkatkan perekonomian, akademisi, akhlaqul karimah, dan kerja sama lainnya. (Adam - Ozy)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4429 |
![]() |
: | 4972 |
![]() |
: | 1 |