Pemkot Pekalongan berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Pusat, terus melangsungkan proyek pengendali banjir dan rob.
Dari kegiatan tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan mencatat, 35 persen wilayah genangan berhasil dikurangi.
Sekretaris DPUPR Kota Pekalongan, Khaerudin menyebutkan, sejak proyek pengendali rob dibangun mulai tahun 2021, dari genangan total satu kota seluas 1.524 hektar, telah berkurang hingga 614 hektar, sisa seluas 909 hektar.
Beberapa wilayah yang berhasil dikurangi, cakupan genangannya yakni Padukuhan Kraton, Klego, Kauman, Panjang Baru, Panjang Wetan, Krapyak dan Degayu.
Khaerudin mengungkapkan, targetnya dengan masih dilakukannya proyek pengurangan banjir rob di tahun ini, baik dari pemkot, pemprov, dan pemerintah pusat, maka cakupan genangan bisa berkurang signifikan.
Adapun di tahun ini, Pemkot sendiri sedang membangun stasiun pompa Tirto dan Bremi, sedangkan pemprov Jateng, melalui Bankeu Pagu 20 miliar Rupiah, melakukan penataan drainase di Kecamatan Pekalongan Utara, serta pembangunan tanggul Pantai Sari dan Loji.
Sementara pemerintah pusat, tengah melanjutkan proyek pengendali rob Loji-Banger, yang progresnya mencapai angka 40 persen. (Kharisma - Ozy)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4429 |
![]() |
: | 4458 |
![]() |
: | 1 |