Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita, akibat dari kekurangan gizi kronis, masih menjadi fokus dan perhatian Pemkot Pekalongan.
Berbagai cara dilakukan pemerintah, untuk mengatasi stunting, namun angkanya memang masih tinggi, yakni sebesar 20,9 persen, dan target bisa turun di 2024, menjadi 12 persen.
Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid menyebutkan, untuk mencapai target itu, selain menangani anak stunting, penanganan dari hulu harus dilakukan, yakni pada ibu hamil.
Menurut Wali Kota, ibu hamil harus tercukupi gizi dan kontrol kehamilannya, karena jika ibu hamil tidak tercukupi gizinya, maka akan beresiko melahirkan anak stunting, di mana jika seseorang mengalami stunting, maka keturunan berikutnya juga berpotensi stunting.
Wali Kota menambahkan, untuk pemeriksaan ibu hamil, saat ini bisa dilakukan secara gratis di puskesmas terdekat.
Tidak hanya itu, pemerintah juga meneydiakan rumah singgah gizi di Puskesmas Dukuh, untuk penanganan gizi buruk, di mana harapannya, ke depan rumah singgah gizi bisa ada di setiap kecamatan. (Kharisma - Ozy)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4429 |
![]() |
: | 4479 |
![]() |
: | 1 |