Luasan lahan pertanian di Kota Pekalongan, semakin hari semakin berkurang. Hal tersebut berdasarkan catatan Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) setempat, yang dilaporkan ke Badan Pusat Statistik pada 2021 lalu.
Kepada Radio Kota Batik, Kabid Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinperpa Kota Pekalongan, Darsari Resti Artanti menyebutkan, saat ini luasan lahan yang tersisa hanya 832 hektar. Ia mengungkapkan, Kecamatan Pekalongan Utara sebanyak 86 hektar, yang terdapat di Kelurahan Degayu 36 hektar. Namun sejak Maret 2021 tidak tanam karena tergenang. Sementara 50 hektar di Kelurahan Krapyak, di mana 50 persen nya juga tidak tanam karena asin.
Selanjutnya, luasan lahan di Kecamatan Pekalongan Barat 68 hektar, didominasi Kelurahan Pringrejo dengan luasan 62 hektar, Sisanya 6 hektar terbagi di KelurahanTirto dan Medono. Adapun untuk Kecamatan Pekalongan Timur, masih ada luasan lahan 264 hektar, dengan rincian 102 hektar di Kelurahan Kalibaros, 81 hektar di Gamer, 67 hektar di Setono, dan di Klego 14 hektar.
Terakhir, luasan lahan paling besar di Kecamatan Pekalongan Selatan yakni 414 hektar. Tersebar di Sokoduwet seluas 140 hektar, Kuripan Yosorejo 109 hektar, Kuripan Kertoharjo 90 hektar, Banyurip 66 hektar, dan 9 hektar di Buaran Kradenan.
Artanti menambahkan, selain terendam rob, berkurangnya lahan di Kota Pekalongan disebabkan alih fungsi lahan, seperti pembangunan tol di Pekalongan Timur dan Pekalongan Selatan, atau pun pengalihan non pertanian lainnya. (Ula - Ozy)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4429 |
![]() |
: | 4975 |
![]() |
: | 1 |