Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P2KB) Kota Pekalongan menegaskan, penanganan stunting harus dilakukan dari hulu hingga hilir permasalahan.
Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Muda pada Dinsos P2KB setempat, Niken Soerwiatrini mengatakan, penangan yang dimaksud berupa pemberian pemahaman kepada para calon pengantin, sebelum berumah tangga.
Seperti kondisi calon pengantin, yang harus sehat secara rohani dan jasmani, serta memenuhi indeks kebutuhan gizi.
Sementara itu, Pengurus Pusat Informasi dan Kegiatan Mahasiswa (PIKMA) Sriwijaya Universitas Pekalongan, Suhesti menjelaskan, remaja berperan sebagai edukator kepada masyarakat, mengenai pengertian, dampak, dan resiko stunting, terutama untuk kalangan mahasiswa dan pelajar.
Keduanya berpesan, pencegahan dan pengendalian stunting, juga harus dilakukan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta diimbangi dengan kegiatan rutin berolahraga. (Vita - Ozy)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4456 |
![]() |
: | 5515 |
![]() |
: | 1 |