Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan, menemukan 400-an positif filariasis atau penyakit kaki gajah, sejak tahun 2004 hingga 2022, namun yang mengalami organ membesar sejumlah 48 kasus.
Kepada Radio Kota Batik, Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular, Dinkes setempat, Opik Taufik mengatakan, penyakit kaki gajah merupakan penyakit menular menahun, karena membutuhkan proses lama penyakit tersebut muncul ke penderita.
Opik mengungkapkan, pengobatan tiap kelurahan dilakukan sejak 2005, sementara pengobatan secara masal sejak 2011.
Opik menambahkan, tahun 2021 Undip melakukan pemeriksaan adanya filariasis, hasilnya dari 150 anak ditemukan 6 positif, kemudian dilakukan pengobatan dengan metode Ivermectin, Diethyl Carbamazine, Citrate, dan Albendazole (IDA), setelah beberapa diperiksa menghasilkan negatif filariasis. (Adam - Ozy)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4456 |
![]() |
: | 5286 |
![]() |
: | 1 |