Kasus kematian bayi dan juga gizi buruk atau stunting tengah menjadi fokus pemerintah untuk dituntaskan.
Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Kota Pekalongan, Ismanto mengungkapkan sebenarnya hanya ada dua langkah untuk mencegah kematian bayi dan stunting.
Ia menyebutkan dari intervensi yang paling efektif dalam penelitian di tahun 2008 diambul dua titik untuk menurunkan kasus tersebut yakni pemberian ASI eksklusif dan makanan tambahan atau pendamping ASI yang tepat waktunya.
Namun menurut Ismanto pemahaman masyarakat tentang hal ini masih kurang karena masih banyak di antara mereka memberikan makanan tambahan bayi sebelum waktunya.
Ismanto menambahkan pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan dapat mengurangi 13% risiko kematian bayi dan menurunkan risiko anak tumbuh pendek serta gizi buruk atau stunting.
Kemudian pemberian makanan tambahan atau pendamping ASI yang baik sesuai usianya yaitu mulai bayi berusia 6 bulan mampu menurunkan 6% risiko kematian bayi. (Kharisma - Ozy)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4400 |
![]() |
: | 3477 |
![]() |
: | 1 |