Penyusutan debit air bendungan di Kabupaten Pekalongan, membuat musim tanam tahap 1, periode Oktober hingga Maret, terancam molor. Ratusan bendungan di Kabupaten Pekalongan, terpantau tidak dapat difungsikan sebagaimana mestinya. Sebab, penyusutan air mencapai lebih dari 50 persen.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTARU) Kabupaten Pekalongan - Budhi Antoyo menjelaskan, saat ini, debit air di 447 bendungan yang ada di wilayahnya, hanya berkisar antara 109 hingga 252 liter per detik. Padahal, agar dapat difungsikan, debit air yang mesti dipenuhi sekurang-kurangnya, 284 hingga 743 liter per detik.
Budhi menyampaikan, luasan lahan sawah yang diari oleh Bendungan provinsi sebesar 4.802 hektar, 8.497 diairi bendungan pusat, dan 13.818 hektar diariri bendungan kabupaten atau daerah.
Budhi menambahkan, untuk menyiasati krisis air tersebut, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan para petani, agar menerapkan sistem golongan dan gilir air, saat musim tanam tiba. (Vita)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4403 |
![]() |
: | 4123 |
![]() |
: | 1 |