Banyak ibu di Kota Pekalongan yang setelah melahirkan ternyata enggan memberi air susu ibu atau A-S-I eksklusif kepada buah hatinya meski mengetahui ASI ini sangat penting bagi bayi.
Data Dinas Kesehatan menyebutkan bahwa pencapaian pemberian air susu ibu ASI eksklusif pada bayi baru mencapai 59 persen atau lebih rendah dibanding target nasional sebesar 80 persen.
Kepala Seksi Kesehatan Anak Remaja dan Lansia Dinas Kesehatan setempat Tri Nurtyasih kepada Radio Kota Batik mengatakan bahwa saat ini alasan ibu tidak memberikan ASI Eksklusif karena bekerja.
Pihaknya akan gencar melakukan sosialisasi pada masyarakat mengenai Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2013 tentang Pemberian ASI Ekslusif serta penting pemberian ASI eksklusif karena pemberikan ASI eksklusif merupakan faktor penunjang kecerdasan si bayi.
Menurut Tri Nurtyasih kegiatan sosialisasi tentang pemberian ASI eksklusif tidak hanya melibatkan ibu hamil dan meyusui saja namun juga anggota keluarga lainnya bahkan perusahaan tempat bekerja.
Sebetulnya untuk mencapai target nasional ASI Ekslusif tidaklah sulit jika tenaga kesehatan juga didukung oleh masyarakat terutama pihak keluarga memotivasi dalam pemberian ASI eksklusif pada bayinya. (Tri Handayani - Dirhamsyah)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4400 |
![]() |
: | 3747 |
![]() |
: | 1 |