Setelah layanan Holistik Integratif Unggulan diluncurkan, Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Pekalongan berharap, pilot project tersebut dapat diterapkah di seluruh layanan BKB di wilayah Kota Pekalongan. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dinsos P2KB, Indria Susanti.
Menurutnya, layanan tersebut diperlukan sebagai pemetaan data kebutuhan layanan Keluarga Berencana secara integratif. Sehingga, dapat pula digunakan dalam berbagai kebutuhan, salah satunya dalam penurunan angka stunting di Kota Pekalongan.
Indria menyebutkan, saat ini angka stunting di Kota Pekalongan cukup memrihatinkan. Jika dibandingkan tahun 2021 lalu, angka stunting di Kota Pekalongan pada tahun 2022, naik hingga 2,5 persen. Tahun 2021, angka stunting hanya berkisar 21,6 persen. Sementara tahun 2022, naik menjadi 23,1 persen.
Indria mengimbuhi, melalui layanan HIU yang diterapkan pada layanan BKB, angka stunting di Kota Pekalongan dapat ditekan. Lebih-lebih, pendataan pada layanan tersebut mencakup administrasi Kependudukan dan pemilikan jaminan Kesehatan, pengasuhan parenting bersama, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, pembentukan karakter anak, rujukan, konseling, perawatan, bansos, promotif preventif pemeliharaan kesehatan, gizi dan perlindungan anak. (Naila)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4403 |
![]() |
: | 3708 |
![]() |
: | 1 |