Band pembuka acara Grumungan Jazz Pekalongan mempunyai personel yang masih imut. Mereka adalah alumni SDN Panjang Wetan 1, yang sekarang masih duduk di bangku kelas 1 SMP. PEWE ONE nama band ini, diberikan kesempatan tampil untuk memberi spirit dan mewadahi bakat musik sejak usia muda.
Acara yang berlangsung di Warung Sebeh, Sabtu (4/11) ini juga menampilkan band New Generation dan Emilian. 2 lagu jazz standar Love dan Autum Leaves dibawakan dengan baik oleh Grup Emilian. Para personel dari 2 grup band ini merupakan anak didik dari Omah Moesik Idang Rasjidi.
Harry Toledo di awal penampilannya sempat mengatakan bahwa kemajuan teknologi digital tidak bisa dibendung, jadi mau tidak mau musisi harus mengikutinya. Tetap dibutuhkan mentor atau guru musik karena pengalaman dan aspek psikologi untuk mendorong anak muda yang belajar musik tetap ada di rulenya.
Harry Toledo tampil awal memainkan keyboard bersama sahabatnya, gitaris Faisal dari Pontianak, dan vokalis Eko dari IBF Purwokerto. Bertiga tampil dengan baju khas batik Pekalongan, dengan beberapa komposisi dan lagu yang sengaja disusun dari pemahaman genre Pop ke Jazz.
I have Nothing dan Through The Fire dinyanyikan Alny, guru vokal dari Omah Moesik diiringi Harry Toledo dan kawan-kawan mendapat tepukan meriah dari penonton yang hadir memenuhi kursi dan tempat lesehan di Warung Sebeh. Tidak disangka Pak Surya dari Taspen yang banyak support acara ini ternyata punya vokal yang bagus, maka mengalun lagu Wonderful World dinyanyikan dengan improvisasi yang keren.
Harry Toledo di sesi terakhir memainkan teknik solo bassnya yang atraktif dengan iringan minus one beberapa lagu seperti Dazzling dan Asayake dari Casiopea band fusion terkenal Jepang.
Citro dari Omah Moesik mengatakan sehari sebelumnya dan sehari setelah acara bertempat di Omah Moesik, Harry Toledo juga memberikan workshop Clinic Music kepada para musisi muda Pekalongan.
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4397 |
![]() |
: | 2542 |
![]() |
: | 1 |