Perilaku seks yang menyimpang di kalangan masyarakat, menjadi penyumbang terbesar bagi penyebaran HIV,AIDS di Kota Pekalongan. Menurut Sub Koordinator Seksi P2P Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Opik Taufik, 99 persen, penyebaran HIV,AIDS di Kota Pekalongan disebabkan oleh perilaku seks yang menyimpang.
Lebih rinci, Opik menyebutkan, dalam tiga tahun terakhir, data yang dihimpun Dinas Kesehatan Kota Pekalongan menunjukkan, jumlah penderita HIV,AIDS di Kota Pekalongan terus naik. Pada tahun 2021, dari 12 ribu orang yang diperiksa, ditemukan 112 positif mengidap HIV,AIDS. Sementara tahun 2022, dari 14 ribu orang yang diperiksa, terindikasi 120 positif.Dan, pada tahun 2023, terhitung hingga bulan Oktober, dari 13 ribu orang yang diperiksa, terdapat 124 orang yang positif HIV,AIDS.
Opik menjelaskan, saat ini pihaknya baru melakukan pemeriksaan terhadap ibu hamil, penderita TB, dan hepatitis. Hal tersebut dilakukan, sesuai dengan standar prosedur pemeriksaan yang berlaku. Sementara, untuk kelompok masyarakat beresiko lainnya, pihaknya juga rutin melakukan pemeriksaan, baik dengan mendatangi sasaran, maupun membuka layanan pemeriksaan, di seluruh fasilitas kesehatan yang tersedia. *Ribut
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4456 |
![]() |
: | 4846 |
![]() |
: | 1 |