Sebanyak 200 pembatik cap maupun tulis di wilayah Kota Pekalongan, mengikuti uji kompetensi yang diselenggarakan oleh Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UMKM setempat, dengan bekerja sama Badan Ekonomi Kreatif dan Lembaga Sertifikasi Profesi Batik.
Kegiatan uji kompetensi ini digelar selama dua hari, dengan mengambil lokasi di Work Shop Museum Batik di Kota Pekalongan.
Kepada Radio Kota Batik, Subagio, Direktur LSP Batik, mengatakan, program ini digunakan untuk mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif yang lebih kondusif bagi para pelaku ekonomi kreatif.
Khususnya profesi batik Pekalongan merupakan kota ke 7, setelah sebelumnya bekraf menyambangi beberapa kota seperti Ceribon, Tegal, Kendal, Temanggung, Lasem dan Medan.
Menurut Subagio, hal ini juga untuk mengahadapi Masyarakat Ekonomi Asean yang semakin menantang. MEA tidak saja membuka bebas aliran barang, jasa dan inventasi, melainkan juga tenaga kerja profesional yang berstandar internasional.
Subagio berharap, dengan kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman bahwa sertifikat kompetensi sangatlah penting dalam meningkatkan daya saing, baik di kancah nasional maupun internasional.
( Indra Dwi Purnomo - Dirhamsyah)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4400 |
![]() |
: | 3907 |
![]() |
: | 1 |