Museum Batik Kota Pekalongan tahun 2024 ini ditarget bisa menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 150 juta. Oleh karena itu berbagai upaya sudah disiapkan agar target tersebut bisa terpenuhi pada akhir tahun nanti.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Museum Batik Kota Pekalongan, Akhmad Asror menyebutkan beberapa upaya yang dilakukannya di antaranya rutin mengganti koleksi di ruang pamer setiap 3 bulan sekali. Selain itu pihaknya juga menggandeng akademisi dan komunitas pengrajin batik untuk menggelar pameran batik dan kegiatan lain yang melibatkan masyarakat langsung.
Menurut Asror berkaca pada tahun 2023 lalu pihaknya berhasil melampaui target Rp 103 juta dengan realisasi pendapatan hingga Rp 180 juta. Sehingga pada tahun ini pun ia optimis bisa mencapai target PAD 2024.
Asror berharap ke depan Museum Batik tidak berjalan sendiri sebagai agen pelestari warisan budaya bangsa. Untuk itu pihaknya terus mengundang kolaborasi dan partisipasi aktif masyarakat baik secara pribadi seperti dari pengrajin batik atau bahkan unsur yang tidak ada keterlibatan batik seperti organisasi masyarakat. (Naila - Ozy)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4395 |
![]() |
: | 2658 |
![]() |
: | 1 |