Musim penghujan, yang berlangsung sejak bulan Januari hingga Februari, rupanya berpengaruh pada penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue di Kota Pekalongan. Seperti dicatat Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, setidaknya, ada 6 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekalongan, selama periode Januari hingga Februari 2024.
Menanggapi kasus tersebut, Epidemolog Kesehatan Muda Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Opik Taufik mengungkapkan, enam kasus tersebut terjadi di lima wilayah kelurahan. Di antaranya Sampangan, Medono, Sapuro Kebulen, Kuripan Yosorejo, dan dua kasus terjadi di Kelurahan Krapyak. Sebagai langkah antisipatif, pihaknya juga telah menangani kasus tersebut, dengan melibatkan Puskesmas, dan sektor-sektor lain yang terkait. Dinkes juga telah menerjunkan petugas untuk memberantas sarang nyamuk, fogging, dan mengoptimalkan peran juru pantau jentik, di lingkungan sekolah.
Opik menyebutkan, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, jumlah kasus DBD pada periode Januari hingga Februari 2024 ini, tergolong lebih rendah. Pada tahun 2023, periode yang sama, jumlah kasus DBD mencapai 15 kasus.
Opik menambahkan, berdasarkan data kasus DBD di Kota Pekalongan, sejak 5 tahun terakhir, rentang usia pasien paling banyak adalah anak-anak sekolah. Untuk itu, pihaknya mengimbau, agar masyarakat mengaktifkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk, melalui 3 M, yakni mengubur barang bekas, menutup dan menguras tempat penampungan air agar kasus DBD di Kota Pekalongan tidak meningkat., Vita – Ribut
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4395 |
![]() |
: | 2917 |
![]() |
: | 1 |