Jarang Orang Tahu, Pekalongan Punya Potensi Ini Selain Terkenal Jadi Sentra Batik Jawa Tengah
Diposting Oleh: Admin RKB
Tak banyak orang tahu, Kota Pekalongan memiliki banyak potensi menarik selain terkenal sebagai pusat batik di Jawa Tengah.
Sempat booming dengan potensi hacker pada masanya, Pekalongan juga menjadi salah satu negara maritim di sepanjang jalur Pantura.
Di tengah hiruk pikuk komoditi ekonomi, Pekalongan ternyata menyimpan sejuta potensi seni dan budaya dari seniman dan musisi lokal, khususnya di kalangan anak muda.
Hal tersebut nampak dari agenda yang baru-baru ini digelar Kolektif Hysteria dari Kota Semarang, yakni Tour DITAMPART 2024.
Event Tour DITAMPART yang diinisiasi oleh Kolektif Hysteria berkolaborasi dengan 17 kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, sudah dimulai sejak tanggal 17-24 Februari 2024 lalu.
Kota pertama yang dijejaki oleh panggung DITAMPART adalah Pekalongan. Kota yang terkenal dengan sentra produksi batik itu, tak hanya menjadi tuan rumah, akan tetapi juga mengajak para seniman lokal untuk turut serta berpartisipasi dalam acara tersebut.
Berdasarkan pengakuan dari Toriq Akbar, koordinator Yayasan Bahagia, Pekalongan, adanya kolaborasi dari Kolektif Hysteria dengan komunitas Pekalongan Creative City Forum (PCCF) melalui festival DITAMPART, cukup membuat Kota Pekalongan lebih hidup.
Sebab, Tour DITAMPART dinilai menambah warna panggung kesenian dan wawasan kolektif lokal, khususnya para remaja dan seniman di Kota Pekalongan terkait penyelenggaraan festival yang lebih praktis.
'Cukup menarik, karena ini baru pertama kali saya melihat ada instalasi yang portable dan bias dibawa dari satu kota ke kota lainnya,' kata Toriq Akbar.
'Terus ini juga bias menjadi ruang bagi seniman-seniman lokal, bisa men-show up kan karya-karyanya ke publik yang lebih luas,' sambungnya.
Pemuda 27 tahun yang kerap disapa Acong itu juga menambahkan bahwa di kotanya, memang minim panggung-panggung hiburan. Salah satunya saat mereka mencoba menggelar panggung musik.
'Hysteria cukup berkontribusi, karena sebenarnya Pekalongan kurang hiburan. Karena beberapa (panggung) Gigs, perizinannya sempat dipersulit. Beberapa ruang untuk akses cukup dipersulit secara administrasi,' ungkapAcong.
Tak hanya itu, wacana terkait kesenian dan panggung musik yang dibawa oleh Kolektif Hysteria melalui panggung DITAMPART juga diharapkan Acong bias menjadi bentuk yang bias direduplikasi oleh kota-kota tuan rumah atau kolaborator lain nantinya.
“Karena Gigs juga nggak melulu tentang musik-musik yang keras, bias jadi seperti yang ada dibawa oleh Hysteria saat ini,” katanya.
Festival DITAMPART 2024 di Kota Pekalongan nampak meriah, saat digelar di halaman parker Warmindo Garwo yang berlokasi di Pringrejo, Jl. Untung Suropati No.23, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.
Tour DITAMPART sendiri, merupakan rangkaian dari perayaan 20 tahun Kolektif Hysteria sekaligus masuk dalam Event Strategis Kementerian Kebudayaan, Pendidikan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, melalui Dana Indonesiana.
Di mana penyelenggaraannya berkolaborasi dengan 17 komunitas/kelompok di kabupaten/kota di Jawa Tengah, yakni Kab. Pekalongan, Kab. Tegal, Kab. Brebes, Kab. Purwokerto, Kab. Cilacap, Kab. Kebumen, Kab. Temanggung, Kota Magelang, Kab. Klaten, Kab. Wonogiri, Kab. Sragen, Kota Surakarta, Kab. Grobogan, Kab. Rembang, Kab. Jepara, Kab. Demak dan Kab. Ambarawa.