Antisipasi peredaran dugaan buku yang mengandung unsur radikalisme di wilayah Kota Pekalongan membuat pihak Kementerian Agama setempat, memberikan instruksi pada Raudhatul Anfal atau RA agar memproduksi buku sendiri.
Kepada Radio Kota Batik, Kepala Kementrian Agama, Imam Thobroni mengatakan, guru guru yang tergabung dalam ikatan guru RA bisa memproduksi buku sendiri dengan materi dan bahasa yang mudah serta tidak menyimpang batasan psikolog dan tidak mengandung unsur sara.
Menurut Imam, materi buku bisa berkisar pada kearifan lokal Pekalongan semangat religi dan wirausaha yang lebih mengedepankan sikap kegotong royongan.
Imam menambahkan, untuk buku radikal yang pernah ditemukan saat ini sudah di simpan di gudang Kemenag dan sudah tidak lagi digunakan di Raudhatul Anthfal setempat.
(Kharisma – Dirhamsyah)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4400 |
![]() |
: | 3997 |
![]() |
: | 1 |