Momen lebaran membawa berkah bagi berbagai pihak termasuk para pelaku usaha perhotelan. Pada libur lebaran kali ini tercatat okupansi rata-rata hotel yang ada di Kota Pekalongan menembus angka 10%-15%. Meski begitu masih lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat okupansi pada periode yang sama tahun lalu mencapai 20%.
Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pekalongan, Arif Bahtiar menjelaskan tingkat okupansi ini dipengaruhi karena lokasi Kota Pekalongan sebagai tempat transit bagi para pemudik antara Jawa Barat dan Jawa Timur.
Arif mengakui tingkat okupansi pada April tahun ini yang belum bisa menyamai pencapaian tahun 2023 dikarenakan adanya kebijakan dari pemerintah dengan menerapkan sistem satu arah pada jalan tol. Sehingga sebagian besar para pemudik lebih memilih melawati jalan tol karena dianggap lebih cepat sampai di kampung halaman.
Arif menambahkan pada awal Mei ini beberapa hotel kecil di Pekalongan juga mengalami kenaikan tingkat hunian dengan ditunjuknya Stadion Jenderal Hoegeng sebagai tempat penyelenggara Liga 3 Nasional 2024. (Ozy)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4415 |
![]() |
: | 2005 |
![]() |
: | 1 |