Keberadaan Satuan Pendidikan Ramah Anak (SPRA) merupakan salah satu indikator dalam mewujudkan Kota Layak Anak (KLA). Sehingga diperlukan pemahaman yang sama tentang penerapan kedisiplinan di sekolah agar tidak sampai kebablasan dan terjadi kekerasan. Hal itu dikatakan Wakil Wali Kota Pekalongan, Salahudin saat menghadiri Deklarasi Bersama dan Workshop SPRA Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-Kota Pekalongan di Hotel Istana, Kamis (16/5).
Salahudin mengingatkan antara sekolah dan orang tua perlu duduk bersama untuk menyepakati kebijakan penghargaan dan hukuman yang akan diterapkan bagi peserta didik. Karena menurutnya diperlukan kehati-hatian dalam mendefinisikan pendisiplinan dan kekerasan.
Ia berharap agar pemenuhan hak bisa diberikan untuk peserta didik maupun tenaga pendidik. Sehingga ketika semua hak terpenuhi maka kebutuhan pendidikan untuk tumbuh kembang anak baik secara mental, spiritual, maupun fisik relatif akan lebih baik.
Salahudin mengajak semua pihak untuk berkomitmen meningkatkan keimanan dan ketakwaan, karena menjadi modal utama untuk menyiapkan generasi muda ke depan yang akan menerima estafet pembangunan ini. (Anto - Ozy)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4415 |
![]() |
: | 2504 |
![]() |
: | 1 |