Ribuan orang yang tergabung dalam Aliansi Pekalongan Menggugat mengelar aksi turun ke jalan untuk memperingati hari sumpah pemuda dengan menyuarakan berbagai tuntutan terhadap pemerintah.
Demo di mulai dari gedung DPRD Kota Pekalongan menuju ke Monumen 3 Oktober dan kembali ke kantor Walikota Pekalongan.
Kepada Radio Kota Pekalongan Azam A.D, dari Federasi Perjuangan Buruh Indonesia mengatakan demo kali ini aliansi Pekalongan menggugat mendeklarasikan bahwa segenap rakyat Pekalongan menolak penindasan dan menuntut hapuskan PP No 78 Tahun 2015 tentang pengupahan.
Menurut Azam, berikan upah yang layak pada buruh, berikan kesejahteraan yang layak bagi pengajar dan menolak komersialisasi pendidikan.
Sementara itu EkoYulianto Humas Aliansi Pekalongan Menggugat menjelaskan pemerintah diminta membangun industrialisasi nasional yang kuat dan mandiri yang berkarakter kerakyatan.
Selain itu pemerintah diminta untuk melaksanakan reformasi agaria sejati, mewujudkan pendidikan gratis, ilmiah, demokratis dan bervisi kerakyatan.
Eko menambahkan peserta yang mengikuti aski ini dari SPN, KPOP, SMI, IMM, KAMMI, OMII, UKM Penalaran Sadar Sosial, FPBI dan sejumlah elemen yang lainyaa, aksi kali ini mengambil tema ' Mari kita bangun kepeloporan gerakan rakyat melawan rezim anti rakyat '( Indra Dwi Purnomo - Dirhamsyah)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4400 |
![]() |
: | 3607 |
![]() |
: | 1 |