Pertempuran 3 Oktober menjadi peristiwa bersejarah yang tak terlupakan dan senantiasa diperingati oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan bersama seluruh masyarakat setempat setiap tahunnya. Sebanyak 37 pejuang Kota Pekalongan gugur dan 12 luka-luka dalam pertempuran 3 Oktober 1945 silam sebagai upaya pengambil alihan kekuasaan pemerintah dari tangan Jepang di Kota Pekalongan.
Peristiwa tersebut dikemas dalam bentuk drama atau teatrikal kolosal yang diperankan ratusan pelajar dan masyarakat di Kota Pekalongan pada Puncak Peringatan 3 Oktober yang berlangsung di Kawasan Monumen Djoeang 45 Kota Pekalongan, Kamis (3/10) malam.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekalongan, Nur Priyantomo mengajak para generasi muda untuk mengenang dan menerapkan nilai-nilai perjuangan yang diwariskan para pahlawan yang telah gugur tersebut. Menurutnya pertempuran ini tidak hanya mencerminkan keberanian tetapi juga pengorbanan para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari penjajah.
Melalui kegiatan tersebut Priyantomo berharap para generasi muda mau meneruskan perjuangan pendahulunya dengan cara yang disesuakan zamannya. (Adam - Ozy)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4405 |
![]() |
: | 1933 |
![]() |
: | 1 |