Turunnya harga kedelai dalam satu bulan terakhir rupanya tidak selamanya menjadi kabar gembira bagi pengrajin tempe. Seperti dikemukakan Chusnul Mahrom, salah seorang pengrajin tempe, turunnya harga kedelai tidak diimbangi daya beli masyarakat terhadap tempe.
Menurut Chusnul akhir-akhir ini minat masyarakat untuk membeli tempe tidak cukup menunjukkan kenaikan. Sebaliknya minat masyarakat untuk membeli tempe justru menurun seiring pergantian musim.
Chusnul menuturkan memasuki awal musim penghujan, konsumsi masyarakat terhadap tempe justru menurun. Sehingga penjualan tempe turut lesu dan hanya bisa mengandalkan hajatan yang digelar masyarakat.
Chusnul menyebutkan sejak satu bulan terakhir harga kedelai turun hingga Rp 9.000 dari harga semula sekitar Rp 13.000/kg. Namun penurunan harga tersebut tidak membuat harga tempe turun. Sebab proses produksi tempe juga dihadapkan dengan kondisi cuaca yang tidak menentu. Sehingga proses produksi tempe terpaksa memakan waktu yang relatif lebih lama. (Ribut - Ozy)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4440 |
![]() |
: | 2659 |
![]() |
: | 1 |