Memasuki tahun politik, penjualan batik di Kota Pekalongan mengalami penurunan. Kondisi ini dirasakan para pedagang batik yang ada di Pasar Grosir Setono sejak Pemilihan Presiden (Pilpres) hingga menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024.
Ketua Ikatan Paguyuban Pasar Batik Grosir Setono (Ippaseno), Rozakon menjelaskan penjualan batik menurun sekitar 40% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 lalu. Menurutnya salah satu faktor penyebab lesunya penjualan batik tersebut dikarenakan kondisi ekonomi masyarakat yang belum stabil sejak gelaran Pilpres.
Rozakon menyebutkan penyebab lain dari kondisi ini di antaranya karena harga bahan baku batik yang naik, dan pesatnya peredaran kain printing yang motifnya menyerupai kain batik.
Rozakon menambahkan penjualan batik sempat mengalami kenaikan pada momen Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Kanzus Sholawat Pekalongan. Momen tersebut mampu menyedot ratusan ribu jamaah dari seluruh pelosok negeri ini. Akan tetapi ia mengaku kenaikan yang ditimbulkan tidak begitu signifikan, hanya sekitar 10%. (Ozy)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4405 |
![]() |
: | 2004 |
![]() |
: | 1 |