Sejak dibukanya penjaringan bakal calon (balon) rektor Universitas Islam Negeri (UIN) KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan mulai 18 November kemarin, hingga saat ini jumlah pendaftar masih nihil. Hal itu terungkap dalam telewicara Radio Kota Batik (RKB) bersama Ketua Tim Penjaringan Calon Rektor UIN Gus Dur, Dr. H. AM. Hafidz MS, Sabtu (23/11) lalu.
Hafidz mengungkapkan berdasarkan hasil pengecekan yang dilakukan hari Jumat lalu menunjukkan belum terdapat pendaftar yang melakukan pendaftaran via daring. Kendati demikian ia optimis penjaringan calon rektor ini akan diminati oleh para akademisi di seluruh Indonesia. Hanya saat ini para calon peserta tengah mempersiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan sebagaimana disebutkan pada laman resmi UIN Gus Dur.
Sementara, berkaitan dengan batas jumlah pendaftar Hafidz menyebutkan pihaknya tidak mematok jumlah pendaftar. Dengan begitu pendaftaran seleksi calon rektor ini terbuka seluas-luasnya bagi masyarakat civitas akademika di seluruh Indonesia. Hanya mesti memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
Lebih lanjut, Hafidz menerangkan dalam proses seleksi calon rektor ini ada dua kelembagaan yang dilibatkan. Yaitu, tim penjaringan dan Senat UIN Gus Dur. Masing-masing telah mengantongi SK Rektor dengan tugas dan wewenang yang berbeda. Tim penjaringan bertugas untuk mengawal pendaftaran calon peserta. Sementara Senat Universitas akan bertugas memberikan penilaian pada tahap seleksi. (Ribut - Ozy)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4446 |
![]() |
: | 1341 |
![]() |
: | 1 |