Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Pekalongan , terus mendorong UMKM batik setempat untuk terus berinovasi karena menghadapi tantangan berat , akibat persaingan dengan kain bermotif batik , yang dijual dengan harga jauh lebih murah .
Selain itu , ketergantungan pada bahan baku impor , seperti kain mori dan pewarna batik , turut memengaruhi biaya produksi . Kondisi ini memaksa para pengrajin , untuk beradaptasi dengan strategi baru agar tetap bertahan .
Sekretaris Dekranasda setempat , Fitria Yuliani Kartika menuturkan , pihaknya membuka peluang bagi para pengrajin batik , untuk bergabung sebagai UMKM binaannya .
Melalui program ini , para pengrajin dapat memanfaatkan fasilitas showroom , sebagai tempat promosi dan penjualan produk mereka . Dekranasda juga menyediakan pelatihan , tentang peningkatan kualitas produk dan strategi pemasaran , yang bertujuan membantu UMKM memperluas pemasaran.
Fitria menegaskan , Inovasi menjadi salah satu fokus utama , dalam membangun daya saing UMKM batik . seperti salah satu pengrajin batik di Kota Pekalongan , berhasil memanfaatkan kecerdasan buatan atau AI , untuk menciptakan desain batik modern , yang menarik perhatian generasi muda .
Fitria menambahkan , Dekranasda juga mendorong para pengrajin , untuk memanfaatkan platform digital , seperti marketplace dan media social , dalam memasarkan produk .
Dengan memadukan inovasi dan teknologi digital , diharapkan UMKM batik mampu meningkatkan branding , dan daya tarik produk mereka , sehingga lebih kompetitif di tengah ketatnya persaingan pasar . (Anto - Dirhamsyah)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4458 |
![]() |
: | 6608 |
![]() |
: | 1 |