Museum Batik Nasional di Pekalongan akan berupaya mendorong , transformasi ruang budaya yang inklusif . dengan menjadikan museum yang terbuka untuk semua kalangan . Hal ini disampaikan Kepala Museum Batik , Nurhayati Sinaga .
Menurut Nurhayati , perubahan ini bertujuan untuk menciptakan ruang yang nyaman , bagi setiap pengunjung , sehingga mereka merasa seperti berada di rumah sendiri .
Hal ini termasuk bagi pengunjung penyandang disabilitas , maupun pengunjung dari , berbagai latar suku , bahasa , dan agama .
Museum Batik akan menyelaraskan agenda inklusif dalam ruang pamer temporer . Rencana ini mencakup kolaborasi dengan berbagai pihak , termasuk para pembatik dan sejumlah komunitas .
Salah satunya komunitas bahasa isyarat , dengan inovasi yang akan diterapkan adalah pemutaran video bahasa isyarat di setiap ruang pamer , sehingga informasi dapat diakses oleh lebih banyak orang , termasuk mereka yang memiliki keterbatasan .
Museum Batik diharapkan , dapat menjadi ruang yang ramah dan diharapkan dapat memperkaya pengalaman pengunjung , makin memperkuat keberagaman , dalam pelestarian budaya batik ., (Naila – Dirhamsyah)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4327 |
![]() |
: | 705 |
![]() |
: | 1 |