Berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 , angka prevalensi stunting di Kota Pekalongan , mengalami penurunan kurang lebih 10 persen . Dari 28,2 persen pada tahun 2023 lalu , turun menjadi 17,68 persen di tahun 2024 .
Hal tersebut , disampaikan oleh , Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana setempat , Yos Rosyidi saat kegiatan Rembuk Stunting , di ruang Jlamprang, Sekretariat Daerah , pada Rabu siang , 13 Maret 2025 .
Yos Rosidi menjelaskan , meski demikian , angka tersebut masih di atas target nasional yaitu sebesar 14 persen . Oleh karena itu , Pemkot menargetkan penurunan lebih lanjut hingga mencapai 12 persen pada tahun 2025 .
Yos menegaskan , faktor penyebab stunting tidak hanya berasal dari aspek kesehatan saja , tetapi juga dari lingkungan . Sanitasi yang buruk , kurangnya akses air bersih , dan kondisi hunian yang tidak layak , menjadi faktor pendukung , yang harus mendapatkan perhatian yang serius .
Yos menambahkan , dengan langkah strategis yang dirumuskan , maka pihaknya optimis dapat mencapai target penurunan stunting , dan mewujudkan generasi sehat serta berkualitas di masa depan .
Dalam kegiatan rembug stunting itu , juga menghadirkan narasumber dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) serta Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat ., ( Naila – Dirhamsyah)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4414 |
![]() |
: | 2468 |
![]() |
: | 1 |