Hingga 1 Maret 2025, jumlah investor di Jawa Tengah mencapai 1,6 juta orang, mengalami kenaikan sekitar 10% dibanding tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 790.000 orang berinvestasi di saham, sementara sisanya memilih reksadana dan obligasi.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah 1, Fanny Rifqi El Fuad mengungkapkan saham tetap menjadi pilihan utama karena menawarkan potensi kenaikan harga yang signifikan.
Fenomena ini mencerminkan optimisme pasar serta kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi dan kinerja perusahaan-perusahaan besar di Indonesia.
Fanny menambahkan dengan pertumbuhan jumlah investor yang terus meningkat, edukasi mengenai investasi yang cerdas dan bertanggung jawab menjadi semakin penting.
Menurut Fanny, dengan minat investasi yang semakin tinggi diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya investasi yang berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang. (Ozy)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4446 |
![]() |
: | 1720 |
![]() |
: | 1 |