Dunia pendidikan kini ikut ambil bagian dalam mengatasi darurat sampah yang tengah dihadapi Kota Pekalongan. Melalui gerakan Sekolah Kelola Sampah, serta program lingkungan hidup seperti Sekolah Sehat dan Adiwiyata. Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, mendorong setiap sekolah diwilayahnya, menjadi pelopor perubahan menuju lingkungan yang bersih dan berkelanjutan.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan setempat Mualim menjelaskan, program pengelolaan sampah di sekolah sebenarnya sudah berjalan jauh sebelum status darurat ditetapkan. Namun kondisi darurat saat ini, justru memperkuat kolaborasi lintas sektor. Untuk meneguhkan kembali komitmen mewujudkan sekolah sehat dan ramah lingkungan.
Lebih lanjut, Mualim menyebut, isu pengelolaan sampah kini diintegrasikan ke dalam berbagai program utama Dinas Pendidikan. seperti Sekolah Sehat, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan Program Adiwiyata. Ketiganya diarahkan untuk membentuk perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan pelajar.
Program Sekolah Sehat sendiri merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan. Sementara Adiwiyata dijalankan bersama Dinas Lingkungan Hidup.
Tujuannya menciptakan sekolah hijau yang bukan hanya indah, tapi juga berkelanjutan.
Dalam pelaksanaan Program Adiwiyata. sekolah dinilai dari berbagai aspek, mulai dari kebijakan, kurikulum berbasis lingkungan, sarana dan prasarana, hingga sistem pengelolaan sampah. Sekolah yang memenuhi kriteria akan diusulkan, mengikuti lomba Adiwiyata tingkat kota, provinsi, bahkan nasional.
Sebagai langkah nyata menghadapi darurat sampah. Dinas Pendidikan Kota Pekalongan menunjuk empat sekolah sebagai percontohan Gerakan Sekolah Kelola Sampah.
Masing-masing adalah SMP Negeri 8, SMP Negeri 6, SMP Negeri 14, dan SMP Islam Kota Pekalongan., (Dirhamsyah)







Pengunjung Hari ini |
: | 1 |
Total Pengunjung |
: | 4602 |
Hits Hari ini |
: | 1645 |
Pengunjung Online |
: | 1 |