Berdasarkan data dari Kementrian Pendidikan, ternyata sekitar 3 ribuan orang di wilayah Kota Pekalongan masih belum bisa baca tulis atau buta aksara.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Doktor Erman Syamsudin, saat memberikan sambutannya dalam Pencanangan Gerakan Indonesia Membaca atau GIM, di Kampung Literasi, Gang Mangga Perumahan Binagriya, Kelurahan Pringrejo, pada Senin 5 Desember 2016.
Kepada Radio Kota Batik, Doktor Erman Syamsudin mengatakan, tuna aksara di Kota Pekalongan didominasi pada usia di atas 45 tahun.
Namun meskipun demikian, angka tersebut dinilai kecil jika dibandingkan dengan kabupaten kota lainnya di Indonesia.
Sementara itu, Walikota Pekalongan, Achmad Alf Arslan Djunaid mengungkapkan, data buta aksara sudah berkurang, sehingga ia meminta kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk bisa memetakan dan berupaya untuk membuat masyarakat melek aksara.
Dalam Gerakan Indonesia Membaca, Kampung Literasi di Pringrejo nantinya akan lebih didorong mempelajari 6 gerakan, yakni gerakan baca tulis, berhitung, keuangan, sains, budaya dan kewarganegaraan, sehingga diharapkan di tahun depan semua masyarakat Kota Pekalongan bisa memanfaatkan ilmu pengetahuan dengan membaca.
(Kharisma - Dirhamsyah)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4450 |
![]() |
: | 20990 |
![]() |
: | 1 |