Kenaikan Tarif Dasar Listrik atau TDL, cukup memukul para pengusaha tekstil dan makanan di wilayah Kota Pekalongan. Sehingga akan melakukan upaya efiensi di perusahaannya.
Sejumlah perusahaan telah menerapkan upaya efesiensi dengan tidak lagi menerapkan kerja lembur, seperti pada tahun sebelumnya, dimana pada saat jelang lebaran, kondisi perusahaan banyak menerapkan lembur kerja.
Kepada Radio Kota Batik, Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia atau APINDO Pekalongan, Benny Krisbiantoro mengungkapkan, untuk bisa bertahan, banyak perusahaan yang memilih di memproduksi terlalu banyak produknya.
Menurut Benny, dengan kenaikan TDL, membuat sejumlah perusahaan tahun ini , membatasi atau melakukan upaya efesiensi, selalu tidak sampai merumahkan pekerjannya //
Benny menjelaskan, pihaknya masih memonitor kondisi perekonomian, sehingga di harapkan ada peningkatan daya beli masyakat. Supaya tidak lagi melakukan efesiensi dengan merumahkan karyawannya.
Kalangan pengusaha tekstil di Pekalongan, tahun ini juga mengalami kelesuan, sebab negara tujuan ekspor seperti timur tengah yang sedang berkonflik, seperti Qatar dan Arab Saudi, yang dikhawatirkan akan berdampak pada industri tekstil Indonesia, serta karena imbas penerapan Asean Free Trade Area, sejak 2010 lalu.
(Dirhamsyah)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4418 |
![]() |
: | 3979 |
![]() |
: | 1 |