Ribuan masyarakat Kota Pekalongan mengantarkan pemakaman Kyai Haji Su’udi pimpinan pondok pesantren Nurul Qomar di Pemakaman Sapuro.
Kepada Radio Kota Batik salah satu warga Medono Abdul Choliq usai prosesi pemakaman mengungkapkan merasa sangat kehilangan dari sosok Kyai Haji Suudi.
Menurut Abdul Choliq almarhum merupakan sosok ulama yang mau membaur ke semua lapisan masyarakat dan rasanya tidak akan ada yang bisa menggantikan beliau.
Hal yang sama juga diungkapkan warga lainnya Solichin, bahwa jamaah khususnya para ibu sangat menyukai gaya ceramah beliau yang humoris.
Dakwah diselingi lagu dan musik seperti cara dakwah dari Walisongo serta pembawaannya yang lucu membuat Kyai Suudi selalu terkenang di hati masyarakat.
Sementara itu Jawahir, putra ketiga dari almarhum mengungkapkan ayahnya adalah figur tauladan yang harus ia tiru karena meskipun humoris, beliau tetap tegas, keras dan disiplin dalam urusan agama.
Menurut jawahir pesan yang selalu ia ingat bahwa perintah ayahandanya untuk selalu mejaga sholat lima waktu dengan berjamaah.
Kyai Haji Suudi menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat, 4 Agustus 2017 di Rumah Sakit Kraton Pekalongan karena penyakit asam lambung yang sudah diderita sejak setahun lalu.
Sosok Kyai yang terkenal humoris tersebut meninggalkan istri dan 10 putra -putrinya. Dan cita cita dari almarhum ayah yang belum tercapai adalah melihat dan menikahkan putri bungsunya.(Kharisma - Dirhamsyah)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4416 |
![]() |
: | 2586 |
![]() |
: | 1 |