Sejumlah perusahaan tekstil di Kota Pekalongan yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia APINDO setempat, menyatakan saat ini tengah mengalami kelesuan yang sangat luar biasa.
Kelesuan sendiri utamanya dirasakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang industry tekstil sejak kurang lebih pertengahan tahun 2015 lalu. Jika di prosentase daya beli menurun hingga mencapai 40 persen dibanding sebelumnya.
Kepada Radio Kota Batik, Sekretaris Eksekutif APINDO setempat Benny Krisbiantoro mengatakan, selain karena kondisi pasar yang sepi, hingga membuat stok barang di gudang menumpuk.
Menurut Benny, selain itu harga bahan baku tekstil juga masih berasal dari produk impor, saat ini harganya masih relative tinggi.
Selama ini pasar impor produk tekstil dari Kota Pekalongan, yang cukup ramai ke Malaysia dan Arab Saudi. Sedangkan diketahui kondisi perekonomian di kedua negara tersebut diinformasikan tidak aman.
Benny menambahkan, untuk mencegah terjadinya hal hal negative yang merugikan para pekerja, pihaknya melakukan pengurangan jumlah dan biaya produksi bahkan jam lembur dihilangkan. (Tri – Dirhamsyah)
![]() |
: | 2 |
![]() |
: | 4452 |
![]() |
: | 1224 |
![]() |
: | 2 |