Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG Tegal menegaskan bahwa fenomena Equinox, bukan penyebab suhu panas yang terjadi di Pantura Pekalongan, bahkan wilayah pulau Jawa.
Meski untuk hari ini, Senin 21 Maret 2016 matahari tepat berada di garis equator, namun suhu panas yang terjadi saat ini lebih dikarenakan peningkatan pertumbuhan awan menengah yang cukup tebal pada malam hari.
Sehingga penyinaran matahari disiang hari yang seharusnya dilepas pada malam hari terperangkap awan, hingga akhirnya kelembapan di malam hari tinggi menyebabkan kegerahan.
Kepada Radio Kota Batik, Prakirawan BMKG Tegal Hendy Andrianto mengatakan lembabnya udara pada malam hari, tidak bisa dilepaskan sehingga dirasakan cukup panas, dengan suhu disiang hari dikisaran 33 derajat Celsius sementara malam hari mencapai 30 derajat Celsius.
Hendy Andriyanto menambahkan, kelembapan tinggi biasanya merupakan tanda-tanda turunnya hujan. Namun karena yang lebih mendominasi merupakan awan menengah yang hujannya bisa terjadi namun tidak sampai di bumi. (Tri – Dirhamsyah)
![]() |
: | 2 |
![]() |
: | 4452 |
![]() |
: | 100 |
![]() |
: | 2 |