Dinas Perhubungan Pariwisata dan Kebudayan Kota Pekalongan mengakui hingga saat ini masih kekurangan tenagah pemandu wisata atau Tour Guide yang memiliki kompetensi resmi dari.
Kepada Radio Kota Batik, Kepala Dishubparbud setempat, Doyo Budi Wibowo mengatakan, tour guide ber sertifikasi yang ada saat ini hanya 3 orang berada di Museum Batik serta 10 orang di Kampung Batik.
Menurut Doyo, jumlah tersebut dinilai masih kurang karena kebanyakan tour guide tersebut hanya menguasai Bahasa Inggris saja.
Doyo menjelaskan, biaya sertifikasi sendiri biasanya di fasilitasi oleh Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah karena biaya untuk mengikuti kompetensi tersebut memang mahal.
Doyo berharap, apabila Kota Pekalongan telah menjadi kota tujuan wisata pemandu wisata harus memiliki sertifikasi dan mampu menguasai berbagai macam bahasa asing seperti bahasa Jerman dan bahasa Mandarin.
(Kharisma – Dirhamsyah)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4450 |
![]() |
: | 22189 |
![]() |
: | 1 |