Tingkat kesadaran masyarakat di wilayah Kota Pekalongan dalam mengkonsumsi garam beryodium saat ini dinilai sudah tinggi.
Hal tersebut diungkapkan Kasi Kesga dan Gizi pada Dinas Kesehatan setempat, Ismanto, dalam acara Sosialisasi Penanggulangan Penyakit Gangguan Akibat Kekurangan Yodium, yang digelar di Ruang Amarta Setda pada Selasa 17 Oktober 2017.
Menurut Ismanto, berdasarkan data Dinkes dari tahun 2013 hingga Februari 2017, tingkat konsumsi rumah tangga berkisar pada 98 hingga 99%.
Sehingga hanya ada sekitar 1% an rumah tangga yang mengkonsumsi garam tak beryodium, karena kadar yodiumnya belum memenuhi standar nasional Indonesia, yakni sebesar 30 PPM.
Ismanto, kepada Radio kota Batik mengatakan, prosentase tersebut berarti masyarakat sudah mulai pandai dalam memilih garam untuk dikonsumsi.
Ismanto menambahkan, berdasarkan pantauan di sejumlah kios di beberapa pasar tradisional di tahun 2017, hanya ada 2 merk garam yang tidak memenuhi standar yodium dan peredarannya sudah ditarik oleh Pemkot.
(Kharisma - Dirhamsyah)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4420 |
![]() |
: | 2206 |
![]() |
: | 1 |