Puluhan warga menyerbu halaman Kantor Kecamatan Pekalongan Barat, untuk bisa membeli gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram, dalam operasi pasar yang di gelar, pada Rabu, 6 Desember 2017.
Warga rela mengantri, karena sebelumnya merasa kesulitan untuk mendapatkan gas melon tersebut, dipasaran, selain barangnya langka, juga harganya tinggi.
Kepada Radio Kota Batik , Hidayah, salah seorang ibu rumah tangga mengatakan, harga gas elpiji 3 kilo melambung hingga mencapai 22 ribu, padahal seharusnya gas melon ini di pengecer harganya 16 ribu.
Menurut Hidayah , kelangkaan gas elpiji bersubsidi ini terjadi dalam satu bulan ini, sehingga ia terpaksa harsu mencari gas di kampung lainya.
Hidayah mengungkapkan, karena sulit mendaptkan gas 3 kilo ini, ia berharap setiap seminggu sekali di adakan operasi pasar seperti ini.
Sementara itu, Novik salah satu agen gas menjelaskan, ada 200 gas yang disediakan dalam operasi pasar kali ini. Dan kelangkaan gas ini disebabkan meningkatnya pemakaian dari masyarakat.
Novik menambahkan, setiap bulan pihaknya bisa mendistribusikan gas di Kota Pekalongan hampir 60 ribu tabung. (Indra Dwi Purnomo - Dirhamsyah)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4461 |
![]() |
: | 2927 |
![]() |
: | 1 |