Meskipun harga Bahan Bakar Minyak atau BBM mengalami penurunan sejak 1 April lalu namun hal ini tidak membuat angkutan pedesaan di wilayah Kabupaten Pekalongan bergeliat kembali.
Kasie Angkutan Dishubkominfo setempat, Purwanto mengungkapkan, dari 209 unit angkutan, 25 hingga 35 persen atau 50 hingga 60 unit angkutan tidak lagi beroperasi.
Purwanto kepada Radio Kota Batik mengatakan, sepinya penumpang angkutan membuat angkutan tersebut sepi salah satunya merupakan dampak dari mudahnya masyarakat mendapatkan kendaraan bermotor dengan cara kredit.
Purwanto menambahkan, saat ini sejumlah angkutan pedesaan yang beroperasi sudah dalam kondisi laik jalan karena pihaknya selalu rutin melakukan pengujian.
(Regina - Dirhamsyah)