Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia atau Asephi, menyatakan produk batik di Pekalongan banyak diserang oleh produk-produk printing, atau kain bermotif batik.
Kepada Radio Kota Batik, Sekretaris Asephi Kota Pekalongan, Arief Wicaksono mengungkapkan, daripada kain batik asli, banyak konsumen yang justru membeli kain bermotif batik tersebut, karena motif yang beraneka ragam, dan harga yang lebih murah.
Apalagi ditambah dengan perdagangan batik melalui e-commerce atau secara online, yang seringkali tidak disertakan label batik asli atau kain bermotif batik.
Sehingga walaupun membeli kain bermotif batik, namun konsumen mengira bahwa kain atau pakaian yang mereka beli merupakan batik asli.
Arief Wicaksono menambahkan, untuk memperbaiki keadaan dan persepsi masyarakat mengenai kain batik, pihaknya merasa perlu adanya edukasi kepada semua pihak, terutama yang melakukan penjualan secara online. (Amy Priyono W - Dirhamsyah)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4400 |
![]() |
: | 5038 |
![]() |
: | 1 |