Hasil pantauan dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID Kota Pekalongan, sampai dengan Maret 2018 menunjukkan terjadinya laju inflasi sebesar 0,06 persen.
Inflasi menunjukan kenaikan jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2017 lalu yang malah mengalami deflasi sebesar 0.18 persen.
Kepada Radio Kota Batik Asisten II Setda Pemkot Pekalongan Sri Wahyuni mengatakan, ada lima kelompok yang mengalami kenaikan di Bulan Maret, yakni kelompok makanan jadi minuman rokok dan tembakau sebesar 0,20 persen.
Selain itu juga terjadi di kelompok perumahan seperti listrik gas dan bahan bakar, sebesar 0.15 persen, sandang, kesehatan, transportasi dan komunikasi.
Sementara untuk kelompok yang masih stabil, adalah kelompok Pendidikan Rekreasi dan Olahraga. Sedangkan kelompok yang malah mengalami deflasi adalah kelompok bahan makanan.
Sri Wahyuni menambahkan, penyebab utama terjadinya inflasi pada Maret 2018 karena kenaikan harga BBM, bawang merah, bawang putih, cabai merah dan rokok kretek filter.
Kemudian untuk kelompok yang sedikit menahan laju inflasi adalah turunnya harga beras, telur ayam ras, daging ayam ras, minyak goreng dan cumi-cumi.
(Kharisma - Dirhamsyah)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4474 |
![]() |
: | 6074 |
![]() |
: | 1 |