Setelah melakukan upaya Pemberian Obat Masal Pencegahan atau POMP filariasis di Kota Pekalongan, tahun 2017 hingga 2018 angka filariasis di Kota Batik masih tinggi.
Upaya pengulangan pengobatan massal penyakit kaki gajah tersebut dilakukan karena pelaksanaan pada POMP Filariasis pada lima tahun sebelumnya dinilai masih gagal.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Slamet Budiyanto dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan POMP Senin, 16 Juli 2018 di Ruang Amarta Setda.
Menurut Slamet berdasarkan evaluasi dari kementerian kesehatan, masyarakat yang terinveksi mikrofilaria masih banyak, yakni dari 49 masyarakat yang disurvey, 7 orang atau sekitar 15 persen di antaranya dinyatakan positif.
Slamet mengungkapkan padahal POMP baru akan dinyatakan berhasil apabila angka mikrofilarianya berada di bawah 1 persen.
Slamet Budiyanto menjelaskan, angka kepatuhan minum obat pun masih 65 persen, sehingga masih ada 35 persen masyarakat yang belum meminum obat.
Slamet mengatakan tahun 2018 ini merupakan tahun terakhir POMP, sehingga pihaknya meminta ada keseriusan masyarakat dalam menangani masalah ini.
Slamet menambahkan jika masih gagal POMP akan kembali diulang dan potensi penyebaran filaria masih harus diwaspadai. (Kharisma-Dirhamsyah)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4462 |
![]() |
: | 4056 |
![]() |
: | 1 |