Dari hasil pemantauan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan di tingkat pedagang atau pasar petugas menamukan adanya sejumlah produk garam yan ternyata memilik kandungan iodium rendah.
Pada 14 merek garam yang diuji oleh petugas secara kuantitatif masih ditemukan ada beberapa merek garam yang memiliki kandungan iodium ternyata dibawah standar 30 – 80 ppm.
Kasi Gizi Dinas Kesehatan setempat, Ismanto kepada Radio Kota Batik mengatakan, penemuan garam dengan kandungan iodium dibawah standar diperkirakan karena proses fortivikasi di tingkat produsen yang bersifat massal sehingga tidak merata.
Menurut Ismanto, dalam proses pendistribusian maupun proses penyimpanan yang tidak dilakukan dengan baik sehingga membuat kandungan iodium menjadi hilang.
Ismanto menambahkan, pihaknya juga masih menemukan ada garam krosok yang dijual secara bebas yang padahal pemanfaatannya dilarang untuk pengolahan maupun konsumsi manusia bahkan untuk hewan.
Namun para pedagang menyampaikan bahwa penjualan garam krosok adalah untuk keperluan lain seperti campuran bahan bangunan penjernih air.
(Tri Handayani - Dirhamsyah)
![]() |
: | 1 |
![]() |
: | 4488 |
![]() |
: | 406 |
![]() |
: | 1 |